kantor POS |
Setelah mengutarakan maksud ke petugas Satpam, saya pun diarahkan untuk menghadap ke bab ekspedisi untuk menanyakan apakah ada kiriman dari USA ke alamat saya. Dan oleh si Mbak-mbak petugas Pos bab Ekspedisi- saya disuruh menunggu Pengirim barang yang bertugas mengantarkan kiriman ke wilayah kawasan alamat saya.
Waktu itu masih pagi, sekitar pukul 07.30, dan petugas pengirim belum tiba ke kantor. Setelah menunggu 1 jam, balasannya saya pun bertemu dengan si Bapak Pengirim yang bertugas mengirimkan barang ke zona wilayah saya. Kebetulan si bapaknya sedang membereskan amplop-amplop yang hendak ia kirimkan.
Langsung saja saya tanyakan, "Pak, apakah ada kiriman dari USA ke alamat saya?" Ketika saya tanya begitu, Bapak Pengirim tersebut agak sedikit bingung, sambil bilang "kayaknya gak ada". Saya sarankan bapaknya untuk mengecek dulu, takutnya keselip-selip di tumpukan. Si bapak tersebut pun pribadi melakukannya.
Dan sehabis beberapa saat, apa yang terjadi.?? Benar saja ternyata Amplop Payoneer saya ada dalam tumpukan kiriman amplop yang menyerupai tidak diprioritaskan. Amplop Payoneer itu pun pribadi saya ambil, dan memang benar tertulis nama dan alamat saya. Senang sekali rasanya, kesabaran menunggu dan rela mengecek pribadi ke kantor pos ternyata tidak sia-sia. Kaprikornus tidak perlu lah request ulang kartu atau membayar $50 untuk pengiriman memakai DHL. Karena kini kartu Payoneer-nya sudah sukses mendarat di tangan :)
Dan satu lagi, sehabis saya tanyakan ke bapak pengirim tersebut, ternyata benar saja bahwa kartu / amplop tersebut bergotong-royong sudah ada di kantor Pos semenjak awal bulan (Minggu pertama januari). Estimasi waktu yang diinformasikan Payoneer ternyata benar. Namun oleh petugas POS nya agak sedikit diacuhkan dan tidak diprioritaskan untuk pribadi dikirim ke alamat penerima. Entah apa alasannya.
Jujur saya agak sedikit menyayangkan perilaku petugas POS yang menyerupai itu. Saat itu, saya juga lihat beberapa lembar amplop PIN Google Adsense milik teman-teman blogger (orang lain), yang keberadaannya cenderung lepas dari perhatian si bapak petugas pengirim tersebut. Andai kata tidak ditanyakan dan dicek pribadi ke kantor POS, tampaknya tidak akan pernah dikirim-kirim itu kartu. Ya mungkin tidak semua petugas POS menyerupai itu, tapi kenyataannya itulah yang saya alami.
Kaprikornus tipsnya, ketika kartu payoneer anda tidak kunjung tiba ke alamat rumah sehabis melewati batas waktu estimasi, ada baiknya pribadi cek ke kantor pos pemeriksa (Kantor Pos Pusat tingkat kota/kabupaten). Untuk menerima kepastian kiriman kartunya sudah hingga atau belum. Karena biasanya kiriman menyerupai itu kurang menerima perhatian dari pihak POS nya.
Terlepas dari semua itu, saya bersyukur Alhamdulillah kini kartu Payoneernya sudah berada di genggaman, walau harus diambil pribadi ke kantor POS, bukan si Pak Pos nya yang mengirim ke rumah. Tidak apa-apa lah.
Setelahnya saya pun pribadi mengaktivasi kartu Payoneer tersebut, dengan menginput 16 digit nomor kartu dan memilih 4 digit PIN kartu, yang dibutuhkan ketika hendak menarik dana tunai di ATM berlogo Mastercard. Dan berhasil.
Itulah kira-kira sedikit pengalaman saya dalama mendaftar payoneer hingga mendapatkan kartu fisik debit payoneer mastercard dan mengaktivasinya. Akhir kata, semoga goresan pena ringan ini bermanfaat. Terima kasih.