jual Rumah murah di daerah bekasi | depok | bali

LAYANAN PROPERTI: Tips Menulis


Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label Tips Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Menulis. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Juli 2017

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan saya sangat cantik dan powerfull untuk melatih kemampuan menulis dan membiasakan diri untuk menulis setiap hari. Apa nama situsnya dan bagaimana bisa? Berikut akan saya coba jelaskan kenapa dan bagaimananya, tentunya bersumber dari pengalaman pribadi. Adapun situs yang saya maksud yaitu 750Words.com.

Awal mula saya mengenal situs ini yaitu dari hasil baca-baca wacana tips menulis di Internet. Saya lupa lagi di mana saya menemukannya hingga akibatnya diarahkan untuk mencoba  / merasakan situs ini kalau ingin melatih diri supaya bisa menulis setiap hari. "Wah, menarik juga nih sepertinya", pikir saya.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Dengan membaca sedikit penjelasannya, sayapun mulai membuka situs tersebut. Dan kesan pertama yang saya sanggup sehabis melihat tampilan situsnya, WOW sangat simpel alias sederhana, lezat dipandang, dan tentunya tidak banyak hiasan pernah-pernik yang bikin pedih di mata. Selain itu, ternyata situs ini cukup responsive, selain bisa dibuka via desktop, juga bisa via mobile Smartphone. Sehingga sahabat bisa dengan gampang merampungkan 750 kata tanpa harus menulis di Laptop atau komputer.

Adapun sosok di balik terlahirnya situs ini yaitu sepasang suami istri yang berasal dari Berkeley, California yang punya passion dan impian untuk berkontribusi memajukan bidang kepenulisan, yakni berjulukan Buster dan Kellianne. Dalam mendirikan situs ini, mereka terinspirasi oleh konsep yang berjulukan "Morning Pages" yang dijelaskan dalam bukunya Julia Cameron, yang berjudul "The Artist's Day". Konsep tersebut secara sederhana mengajarkan kita untuk setidaknya menulis sebanyak 3 halaman setiap paginya. Apa yang ditulis? Bebas.. ya silakan tulis sebebas-bebasnya (free writing). Buster menyebut bahwa konsep Free Writing ini bisa berefek lebih baik daripada meditasi dalam pemulihan kesehatan. Wow..luar biasa, bukan?!

Sampai dikala ini sudah lebih dari 300 ribu orang yang sign up (mendaftar) di situs 750words.com ini.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Ketentuan Penggunaan

Tagline dari situs ini sendiri yaitu berbunyi "750Words.com - Write Every day". Sudah terang bahwa tujuan dari dibentuknya situs ini yaitu sebagai wadah untuk melatih diri supaya terbiasa menulis setiap hari. Adapun alasan kenapa harus menulis setiap hari, terlebih menulis di blog bisa sahabat baca di artikel yang berjudul 7 manfaat kasatmata menulis artikel setiap hari.

Dan sesuai nama domainnya, goresan pena yang dibuat setiap hari tersebut harus setidaknya memuat 750 kata di dalamnya. Kenapa harus 750 kata? Dari klarifikasi singkat di Home page nya, disebutkan bahwa alasannya, kurang lebih yaitu kerena 750 kata merupakan bilangan yang dirasa paling ideal untuk mengatahui telah seberapa padatkah goresan pena yang telah kita tuliskan. Dengan 750 kata rata-rata dirasa sudah bisa cukup mengcover secara detail setiap pembahasan yang akan dituangkan pada sebuah tema tulisan. Ini juga bekerjsama bisa dijadikan contoh dalam penulisan artikel di blog, sebisa mungkin dibuat minimal 750 kata.

Dalam prakteknya, tentu sahabat juga tidak perlu menghitung manual atau memakai aplikasi pihak ketiga untuk mengetahui jumlah kata yang sudah ditulis. Cukup dengan melihat ke arah bawah sebelah kanan, di sana akan ada counter / penghitung kata yang secara terus menerus menghitung setiap kata yang ditulis atau pun dihapus. Tampilannya adalahs menyerupai di bawah ini (Akan terlihat kalau sudah buat akun dan login)
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Oke, Inti wacana ketentuannya sudah dimengerti ya. Yakni menulis setiap hari dengan minimal memuat 750 kata di setiap tulisannya.

How it Works? - Cara kerja 750words.com

Sekarang kita masuk ke kerja dari situs ini. Bagaimana cara situs ini dalam melaksanakan tracking atau pelacakan bahwa kita telah berhasil menulis sejumlah 750 kata dan dilakukan setiap hari. Sebenarnya kalau sahabat sudah menciptakan akun di 750Words.com akan bisa pribadi mengerti bagaimana cara kerjanya. Tapi tak apa, di sini saya akan coba kasih sedikit penjelasan.

Btw, untuk membuka akun di 750words.com sangatlah mudah, cukup input nama lengkap dan email juga password yang dipakai untuk login ke akun 750words.com.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Maka tanpa melaksanakan verifikasi email pun, sahabat akan diantarkan ke halaman entry di mana nanti sahabat akan mulai menulis. Tampilannya yaitu kurang lebih menyerupai ini.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]


Nah sehabis menciptakan akun dan login, maka akan tampil sejumlah formasi kotak berwarna hijau sejumlah kurang lebih 31 kotak. Nah kotak-kotak tersebut yang akan jadi penanda / tracker sejauh mana kita telah menulis, sekonsisten apa kita telah menulis. 31 berarti 31 hari yang merupakan jumlah hari maksimal dalam sebulan. Setiap kita berhasil merampungkan 750 kata dalam sehari, maka satu kotak tersebut akan berubah symbolnya menjadi ada tanda Cross / Silang hijau.
 
Dan di sini kita ditantang untuk mengisi secara full kotak tersebut hingga penuh. Yang mana hal tersebut bisa dilakukan dengan kita menulis setiap hari di situ. Berikut yaitu tampilannya kalau berhasil merampungkan menulis rutin selama sebulan penuh setiap hari, tanpa putus, tanpa setengah-setengah.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Bukan punya saya

Secara psikologis, fitur Cross / silang tersebut berdasarkan saya cukup baik dalam memperlihatkan motivasi menulis bagi diri sendiri. Dengan menyerupai itu, setidaknya ada sedikit dorongan dalam diri untuk merampungkan misi menulis setiap hari, alasannya yaitu kalau sehari saja mangkir menulis, maka kotaknya akan blank alias kosong. Atau kalau menulis tapi tidak hingga 750 kata, maka kotaknya akan menjelma tanda garis miring (/) kalau disave. Seperti terlihat di bawah ini.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Memang tidak ada hukumannya kalau kotaknya kososng. Tapi tentunya kalau sudah mendaftar, sebisa mungkin kita selesaikan misi setiap harinya untuk setiap kotak menjelma tanda Silang hijau.

Melatih diri untuk impulsif dalam menulis dengan 750words.com
Salah satu tips menulis yang juga saya posting di artikel lain yakni wacana menulis mengalir tanpa banyak memikirkan problem teknis ini itu. Ya sejatinya menulis itu harus memakai otak kanan yang impulsif dan mengalir, tidak perlu memikirkan benar tidaknya sebuah ejaan atau tanda baca, lezat tidaknya sebuah kalimat, tulis saja dulu. Karena toh nantinya ada kiprah si otak kiri yang kritis untuk membenarkan atau mengedit setiap kesalahan yang ada.

Kaprikornus fungsi otak kanan dan otak kiri tersebut harus dipisahkan, terlebih dalam acara menulis. Akan tidak gampang menghasilkan goresan pena yang banyak kalau dikala menulis, kita juga disibukkan dengan acara mengedit. Itu acara yang berbeda dan jangan disatukan.

Nah di 750Words.com ini, kita juga perlu menerapkan cara menyerupai itu. Mengalirlah dalam menulis, buatlah jari-jari Anda menari di atas keyboard untuk membentuk rangkaian goresan pena yang otak kanan Anda ucapkan.

Menulis di platform 750Words.com bukanlah acara Blogging (Ngeblog) atau Status Updating (update status di Social media). Kaprikornus tidak perlu ragu dan minder dengan apa yang kita tulis, toh tidak akan ada yang tahu juga. Seperti slogan yang selalu hadir di bab bawah, yaitu 750 Words – Private, unfiltered, spontaneous, daily .

Kaprikornus selain sifatnya yang private, tulisannya juga bebas filter (unfiltered), artinya tidak akan ada yang menyaring goresan pena sobat. Spontaneous artinya menyerupai dikatakan tadi, di platform ini kita dianjurkan untuk sespontan mungkin dalam menulis sehingga tercapai minimal 750 kata sekalipun 750 kata tersebut mungkin masih jelek. tidak apa-apa, masih bisa diedit kok. Dan terakhir yang jadi utama yaitu 'daily', yakni dilakukan secara rutin setiap hari.

Pricing / Harga

Sudah cukup nampaknya bicara soal teknis dan ketentuan penggunaan situs 750words di atas, kini kita sedikit membahas wacana pricing / harga dari layanan situs ini.

Yang perlu sahabat tahu, bahwa pada kurang lebih 4 tahun kemunculannya yakni semenjak December 2009 hingga dengan Mei 2013, situs ini sepenuhnya gratis dan bisa dipakai sepuasnya oleh para membernya. Namun alasannya yaitu semakin berkembangnya situs, semakin situs itu memerlukan derma / support untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan layanannya. Dan terhitung dari Juni 2013 hingga sekarang, keanggotaan 750words.com hanya gratis pada satu bulan pertama. Untuk tetap menikmati layanan ini di bulan berikutnya, sahabat harus menjadi member dengan membayar biaya keanggotaan senilai $5 saja tiap bulannya (bisa berhenti berlangganan kapan saja).

Adapun bekerjsama kalau sahabat menginginkan secara gratis terus menerus bisa saja, tinggal daftar ulang memakai email yang berbeda.

Writing Challenge

Setiap bulan 750Words.com juga selalu memperlihatkan challenge bagi para membernya untuk konsisten menulis setiap hari selama sebulan penuh. Targetnya jelas, yakni harus memenuhi semua kotak dengan tanda X hijau. Jika ada yang bolong satu hari saja, maka dinyatakan gagal dan akan ada sejenis punishment bagi member yang ditentukan di awal oleh member itu sendiri, semisal membayar kontribusi senilai sekian dollar dan lain-lain atau melaksanakan hal-hal lain sebagai punishment / eksekusi diri sendiri.

Pun sebaliknya kalau sahabat berhasil merampungkan tantangan dan berhasil konsisten menulis selama sebulan full, maka sahabat bisa memanjakan diri sahabat dengan aneka macam hal sebagai hadiah.

Challenge ini ada setiap bulan dan kalau ingin ikut serta, harus melaksanakan sign up terlebih dahulu di bulan sebelumnya. Misal kini bulan juli, maka kita bisa melaksanakan sign up untuk tantangan bulan Agustus depan. Caranya cukup dengan mengklik tombol "THIS MONTH" kemudian pilih Next month challenge. Dan isilah form / surat perjanjian kontrak menyerupai tampak berikut ini
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Bagaimana? Tertarik untuk ikuti tantangannya??

***

Nah, barang kali cukup sharing / review saya wacana situs 750words.com. Sebenarnya masih banyak yang bisa dibahas, misal wacana statistik penulisan yang sahabat lakukan, berapa kata yang diketikkan dalam satu menit, serta wacana indikator yang memperlihatkan sikap sahabat dikala menulis, bisa dilacak di situs ini melalui sajian / tombol View Stats yang terletak di sebelah atas halaman entry. Silakan bereksplorasi dan menjelajah lebih dalam wacana segala fitur dari situs 750words.com ini.

Sekian, semoga bermanfat. Terima kasih. Kalau ada yang mau menambahkan, silakan bisa sampaikan di kolom komentar di bawah ini ya. Salam.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan saya sangat cantik dan powerfull untuk melatih kemampuan menulis dan membiasakan diri untuk menulis setiap hari. Apa nama situsnya dan bagaimana bisa? Berikut akan saya coba jelaskan kenapa dan bagaimananya, tentunya bersumber dari pengalaman pribadi. Adapun situs yang saya maksud yaitu 750Words.com.

Awal mula saya mengenal situs ini yaitu dari hasil baca-baca wacana tips menulis di Internet. Saya lupa lagi di mana saya menemukannya hingga akibatnya diarahkan untuk mencoba  / merasakan situs ini kalau ingin melatih diri supaya bisa menulis setiap hari. "Wah, menarik juga nih sepertinya", pikir saya.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Dengan membaca sedikit penjelasannya, sayapun mulai membuka situs tersebut. Dan kesan pertama yang saya sanggup sehabis melihat tampilan situsnya, WOW sangat simpel alias sederhana, lezat dipandang, dan tentunya tidak banyak hiasan pernah-pernik yang bikin pedih di mata. Selain itu, ternyata situs ini cukup responsive, selain bisa dibuka via desktop, juga bisa via mobile Smartphone. Sehingga sahabat bisa dengan gampang merampungkan 750 kata tanpa harus menulis di Laptop atau komputer.

Adapun sosok di balik terlahirnya situs ini yaitu sepasang suami istri yang berasal dari Berkeley, California yang punya passion dan impian untuk berkontribusi memajukan bidang kepenulisan, yakni berjulukan Buster dan Kellianne. Dalam mendirikan situs ini, mereka terinspirasi oleh konsep yang berjulukan "Morning Pages" yang dijelaskan dalam bukunya Julia Cameron, yang berjudul "The Artist's Day". Konsep tersebut secara sederhana mengajarkan kita untuk setidaknya menulis sebanyak 3 halaman setiap paginya. Apa yang ditulis? Bebas.. ya silakan tulis sebebas-bebasnya (free writing). Buster menyebut bahwa konsep Free Writing ini bisa berefek lebih baik daripada meditasi dalam pemulihan kesehatan. Wow..luar biasa, bukan?!

Sampai dikala ini sudah lebih dari 300 ribu orang yang sign up (mendaftar) di situs 750words.com ini.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Ketentuan Penggunaan

Tagline dari situs ini sendiri yaitu berbunyi "750Words.com - Write Every day". Sudah terang bahwa tujuan dari dibentuknya situs ini yaitu sebagai wadah untuk melatih diri supaya terbiasa menulis setiap hari. Adapun alasan kenapa harus menulis setiap hari, terlebih menulis di blog bisa sahabat baca di artikel yang berjudul 7 manfaat kasatmata menulis artikel setiap hari.

Dan sesuai nama domainnya, goresan pena yang dibuat setiap hari tersebut harus setidaknya memuat 750 kata di dalamnya. Kenapa harus 750 kata? Dari klarifikasi singkat di Home page nya, disebutkan bahwa alasannya, kurang lebih yaitu kerena 750 kata merupakan bilangan yang dirasa paling ideal untuk mengatahui telah seberapa padatkah goresan pena yang telah kita tuliskan. Dengan 750 kata rata-rata dirasa sudah bisa cukup mengcover secara detail setiap pembahasan yang akan dituangkan pada sebuah tema tulisan. Ini juga bekerjsama bisa dijadikan contoh dalam penulisan artikel di blog, sebisa mungkin dibuat minimal 750 kata.

Dalam prakteknya, tentu sahabat juga tidak perlu menghitung manual atau memakai aplikasi pihak ketiga untuk mengetahui jumlah kata yang sudah ditulis. Cukup dengan melihat ke arah bawah sebelah kanan, di sana akan ada counter / penghitung kata yang secara terus menerus menghitung setiap kata yang ditulis atau pun dihapus. Tampilannya adalahs menyerupai di bawah ini (Akan terlihat kalau sudah buat akun dan login)
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Oke, Inti wacana ketentuannya sudah dimengerti ya. Yakni menulis setiap hari dengan minimal memuat 750 kata di setiap tulisannya.

How it Works? - Cara kerja 750words.com

Sekarang kita masuk ke kerja dari situs ini. Bagaimana cara situs ini dalam melaksanakan tracking atau pelacakan bahwa kita telah berhasil menulis sejumlah 750 kata dan dilakukan setiap hari. Sebenarnya kalau sahabat sudah menciptakan akun di 750Words.com akan bisa pribadi mengerti bagaimana cara kerjanya. Tapi tak apa, di sini saya akan coba kasih sedikit penjelasan.

Btw, untuk membuka akun di 750words.com sangatlah mudah, cukup input nama lengkap dan email juga password yang dipakai untuk login ke akun 750words.com.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Maka tanpa melaksanakan verifikasi email pun, sahabat akan diantarkan ke halaman entry di mana nanti sahabat akan mulai menulis. Tampilannya yaitu kurang lebih menyerupai ini.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]


Nah sehabis menciptakan akun dan login, maka akan tampil sejumlah formasi kotak berwarna hijau sejumlah kurang lebih 31 kotak. Nah kotak-kotak tersebut yang akan jadi penanda / tracker sejauh mana kita telah menulis, sekonsisten apa kita telah menulis. 31 berarti 31 hari yang merupakan jumlah hari maksimal dalam sebulan. Setiap kita berhasil merampungkan 750 kata dalam sehari, maka satu kotak tersebut akan berubah symbolnya menjadi ada tanda Cross / Silang hijau.
 
Dan di sini kita ditantang untuk mengisi secara full kotak tersebut hingga penuh. Yang mana hal tersebut bisa dilakukan dengan kita menulis setiap hari di situ. Berikut yaitu tampilannya kalau berhasil merampungkan menulis rutin selama sebulan penuh setiap hari, tanpa putus, tanpa setengah-setengah.
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Bukan punya saya

Secara psikologis, fitur Cross / silang tersebut berdasarkan saya cukup baik dalam memperlihatkan motivasi menulis bagi diri sendiri. Dengan menyerupai itu, setidaknya ada sedikit dorongan dalam diri untuk merampungkan misi menulis setiap hari, alasannya yaitu kalau sehari saja mangkir menulis, maka kotaknya akan blank alias kosong. Atau kalau menulis tapi tidak hingga 750 kata, maka kotaknya akan menjelma tanda garis miring (/) kalau disave. Seperti terlihat di bawah ini.

Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]
Memang tidak ada hukumannya kalau kotaknya kososng. Tapi tentunya kalau sudah mendaftar, sebisa mungkin kita selesaikan misi setiap harinya untuk setiap kotak menjelma tanda Silang hijau.

Melatih diri untuk impulsif dalam menulis dengan 750words.com
Salah satu tips menulis yang juga saya posting di artikel lain yakni wacana menulis mengalir tanpa banyak memikirkan problem teknis ini itu. Ya sejatinya menulis itu harus memakai otak kanan yang impulsif dan mengalir, tidak perlu memikirkan benar tidaknya sebuah ejaan atau tanda baca, lezat tidaknya sebuah kalimat, tulis saja dulu. Karena toh nantinya ada kiprah si otak kiri yang kritis untuk membenarkan atau mengedit setiap kesalahan yang ada.

Kaprikornus fungsi otak kanan dan otak kiri tersebut harus dipisahkan, terlebih dalam acara menulis. Akan tidak gampang menghasilkan goresan pena yang banyak kalau dikala menulis, kita juga disibukkan dengan acara mengedit. Itu acara yang berbeda dan jangan disatukan.

Nah di 750Words.com ini, kita juga perlu menerapkan cara menyerupai itu. Mengalirlah dalam menulis, buatlah jari-jari Anda menari di atas keyboard untuk membentuk rangkaian goresan pena yang otak kanan Anda ucapkan.

Menulis di platform 750Words.com bukanlah acara Blogging (Ngeblog) atau Status Updating (update status di Social media). Kaprikornus tidak perlu ragu dan minder dengan apa yang kita tulis, toh tidak akan ada yang tahu juga. Seperti slogan yang selalu hadir di bab bawah, yaitu 750 Words – Private, unfiltered, spontaneous, daily .

Kaprikornus selain sifatnya yang private, tulisannya juga bebas filter (unfiltered), artinya tidak akan ada yang menyaring goresan pena sobat. Spontaneous artinya menyerupai dikatakan tadi, di platform ini kita dianjurkan untuk sespontan mungkin dalam menulis sehingga tercapai minimal 750 kata sekalipun 750 kata tersebut mungkin masih jelek. tidak apa-apa, masih bisa diedit kok. Dan terakhir yang jadi utama yaitu 'daily', yakni dilakukan secara rutin setiap hari.

Pricing / Harga

Sudah cukup nampaknya bicara soal teknis dan ketentuan penggunaan situs 750words di atas, kini kita sedikit membahas wacana pricing / harga dari layanan situs ini.

Yang perlu sahabat tahu, bahwa pada kurang lebih 4 tahun kemunculannya yakni semenjak December 2009 hingga dengan Mei 2013, situs ini sepenuhnya gratis dan bisa dipakai sepuasnya oleh para membernya. Namun alasannya yaitu semakin berkembangnya situs, semakin situs itu memerlukan derma / support untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan layanannya. Dan terhitung dari Juni 2013 hingga sekarang, keanggotaan 750words.com hanya gratis pada satu bulan pertama. Untuk tetap menikmati layanan ini di bulan berikutnya, sahabat harus menjadi member dengan membayar biaya keanggotaan senilai $5 saja tiap bulannya (bisa berhenti berlangganan kapan saja).

Adapun bekerjsama kalau sahabat menginginkan secara gratis terus menerus bisa saja, tinggal daftar ulang memakai email yang berbeda.

Writing Challenge

Setiap bulan 750Words.com juga selalu memperlihatkan challenge bagi para membernya untuk konsisten menulis setiap hari selama sebulan penuh. Targetnya jelas, yakni harus memenuhi semua kotak dengan tanda X hijau. Jika ada yang bolong satu hari saja, maka dinyatakan gagal dan akan ada sejenis punishment bagi member yang ditentukan di awal oleh member itu sendiri, semisal membayar kontribusi senilai sekian dollar dan lain-lain atau melaksanakan hal-hal lain sebagai punishment / eksekusi diri sendiri.

Pun sebaliknya kalau sahabat berhasil merampungkan tantangan dan berhasil konsisten menulis selama sebulan full, maka sahabat bisa memanjakan diri sahabat dengan aneka macam hal sebagai hadiah.

Challenge ini ada setiap bulan dan kalau ingin ikut serta, harus melaksanakan sign up terlebih dahulu di bulan sebelumnya. Misal kini bulan juli, maka kita bisa melaksanakan sign up untuk tantangan bulan Agustus depan. Caranya cukup dengan mengklik tombol "THIS MONTH" kemudian pilih Next month challenge. Dan isilah form / surat perjanjian kontrak menyerupai tampak berikut ini
Kali ini saya akan menyajikan sebuah review alakadarnya wacana sebuah situs yang berdasarkan  Membiasakan Menulis Setiap Hari dengan 750Words.com [Review]

Bagaimana? Tertarik untuk ikuti tantangannya??

***

Nah, barang kali cukup sharing / review saya wacana situs 750words.com. Sebenarnya masih banyak yang bisa dibahas, misal wacana statistik penulisan yang sahabat lakukan, berapa kata yang diketikkan dalam satu menit, serta wacana indikator yang memperlihatkan sikap sahabat dikala menulis, bisa dilacak di situs ini melalui sajian / tombol View Stats yang terletak di sebelah atas halaman entry. Silakan bereksplorasi dan menjelajah lebih dalam wacana segala fitur dari situs 750words.com ini.

Sekian, semoga bermanfat. Terima kasih. Kalau ada yang mau menambahkan, silakan bisa sampaikan di kolom komentar di bawah ini ya. Salam.

Jumat, 24 Juni 2016

Bismillahirrahmanirrahiim. Selamat malam teman blog Indravedia.com, di artikel kali ini saya ingin membahas satu tips dalam menulis yang sanggup dibilang cukup sederhana tapi bila diterapkan akan sangat powerful, yakni dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan menekan tombol backspace ketika mengetik / menulis.

Anda tahu tombol backspace itu untuk apa kan? Ya benar, untuk menghapus goresan pena yang telah kita ketik. Kenapa kita harus menghindari menekan tombol backspace ketika menulis dengan keyboard? Ini dekat kaitannya dengan produktifitas. Dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan penghapusan,  maka kita sanggup menghasilkan lebih banyak goresan pena tanpa banyak membuang waktu.

Pernahkah teman merasa buntu ketika ingin menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan. Bingung, mau dari mana dulu atau galau kalimat pembuka menyerupai apa yang harus di tulis. Kemudian teman mencoba menuliskan kata-kata, tapi kemudian dihapus lagi, tulis lagi, hapus lagi alasannya yaitu dirasa kurang lezat dibaca. Belum hingga satu baris, kalimat pribadi dihapus begitu saja, mengulang lagi dan lagi, hapus lagi, hingga akkhirnya anda buntu dan tidak jadi menghasilkan satu paragraf pun.

Setidaknya saya sendiri mengakui bahwa apa yang saya tuliskan di atas itu benar adanya, alasannya yaitu saya juga sering mengalaminya. Dengan menekan tombol backspace dan menghapus apa yang telah kita tulis, sebetulnya kita menyerupai secara tidak pribadi telah melemahkan kinerja berpikir otak kita dalam merangkai kalimat.

Menulis itu tidak lain hanya upaya untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Dan cara terbaik untuk menulis yaitu dengan menulis mengalir apa adanya mengikuti apa yang ada dalam pikiran. Tanpa perlu pusing dulu alasannya yaitu banyak typo atau salah dalam penulisan kata, atau kalimatnya yang tidak lezat dibaca, atau memperhatikan jumlah kaliat dalam sebuah paragraf. Lupakan dulu. Semua itu akan sanggup dengan gampang kita lakukan di tahap editing.

Makara inilah pentingnya memisahkan antara acara menulis itu sendiri dengan acara mengedit. Menulis dan mengedit yaitu acara yang sanggup dibilang jauh berbeda. Menulis harus andalkan otak kanan, apa yang terlintas dalam pikiran tuliskan saja tanpa perlu banyak mikir balasannya akan anggun atau jelek. Dan poleslah / perbaiki selanjutnya dengan tugas otak kiri di tahap editing atau penyuntingan.

Dengan mengikuti cara di atas, memisahkan acara menulis dan mengedit, dengan salah satunya berusaha untuk menghindari menekan tombol backspace, maka produktifitas menulis kita akan dengan cepat meningkat. Anda akan menghasilkan lebih banyak goresan pena dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Makara belajarlah menulis dengan gaya mengalir menyerupai air, mengikuti apa yang kita pikirkan. Tanpa banyak mikir, tanpa banyak kritik goresan pena sendiri. Tak ubahnya menyerupai sedang berbicara, tidak perlu memikirkan dulu kalimatnya supaya tepat dulu gres bicara, uh sungguh niscaya akan memakan banyak waktu terbuah sia-sia. Ucapkan saja atau dalam hal ini, tuliskan saja. Jika ada yang salah tinggal edit dan poles sebelum dipublish. Simple.

Satu lagi tips yang mungkin sanggup membantu teman dalam menulis demi mendukung cara di atas yaitu dengan terlebih dahulu menyetel warna font menjadi sama dengan warna background pada halaman entri, misal dibentuk putih. Sehingga ketika mengetikkan tulsan di keyboard tidak akan terlihat abjad yang muncul, alasannya yaitu tersamarkan sesudah diganti wana abjad dengan warna background. Dengan cara menyerupai ini, anda sanggup dengan mengalir menuliskan apa yang adna pikirkan, tanpa memikirkan akan banyak salahnya. Tulislah mengalir, minimal di 10 menit pertama. Sekali lagi hindari dan jangan tekan tombol backspace atau delete. Jangan biarkan otak kita berhenti terlalu usang dan waktu menjadi tidak efektif alasannya yaitu seringnya kita hapus dan tulis ulang kalimat yang kita ketik.

Barulah nanti bila diarasa sudah beres nulisnya, ubah lagi warna font nya menjadi warna hitam kembali. Dan lihatlah hasilnya, mungkin akan banyak kata yan typo dna kalimat yang kurang lezat dibaca. Tapi tidak apa-apa kan masih sanggup diedit sebelum dipositing.
Bismillahirrahmanirrahiim. Selamat malam teman blog Indravedia.com, di artikel kali ini saya ingin membahas satu tips dalam menulis yang sanggup dibilang cukup sederhana tapi bila diterapkan akan sangat powerful, yakni dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan menekan tombol backspace ketika mengetik / menulis.

Anda tahu tombol backspace itu untuk apa kan? Ya benar, untuk menghapus goresan pena yang telah kita ketik. Kenapa kita harus menghindari menekan tombol backspace ketika menulis dengan keyboard? Ini dekat kaitannya dengan produktifitas. Dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan penghapusan,  maka kita sanggup menghasilkan lebih banyak goresan pena tanpa banyak membuang waktu.

Pernahkah teman merasa buntu ketika ingin menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan. Bingung, mau dari mana dulu atau galau kalimat pembuka menyerupai apa yang harus di tulis. Kemudian teman mencoba menuliskan kata-kata, tapi kemudian dihapus lagi, tulis lagi, hapus lagi alasannya yaitu dirasa kurang lezat dibaca. Belum hingga satu baris, kalimat pribadi dihapus begitu saja, mengulang lagi dan lagi, hapus lagi, hingga akkhirnya anda buntu dan tidak jadi menghasilkan satu paragraf pun.

Setidaknya saya sendiri mengakui bahwa apa yang saya tuliskan di atas itu benar adanya, alasannya yaitu saya juga sering mengalaminya. Dengan menekan tombol backspace dan menghapus apa yang telah kita tulis, sebetulnya kita menyerupai secara tidak pribadi telah melemahkan kinerja berpikir otak kita dalam merangkai kalimat.

Menulis itu tidak lain hanya upaya untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Dan cara terbaik untuk menulis yaitu dengan menulis mengalir apa adanya mengikuti apa yang ada dalam pikiran. Tanpa perlu pusing dulu alasannya yaitu banyak typo atau salah dalam penulisan kata, atau kalimatnya yang tidak lezat dibaca, atau memperhatikan jumlah kaliat dalam sebuah paragraf. Lupakan dulu. Semua itu akan sanggup dengan gampang kita lakukan di tahap editing.

Makara inilah pentingnya memisahkan antara acara menulis itu sendiri dengan acara mengedit. Menulis dan mengedit yaitu acara yang sanggup dibilang jauh berbeda. Menulis harus andalkan otak kanan, apa yang terlintas dalam pikiran tuliskan saja tanpa perlu banyak mikir balasannya akan anggun atau jelek. Dan poleslah / perbaiki selanjutnya dengan tugas otak kiri di tahap editing atau penyuntingan.

Dengan mengikuti cara di atas, memisahkan acara menulis dan mengedit, dengan salah satunya berusaha untuk menghindari menekan tombol backspace, maka produktifitas menulis kita akan dengan cepat meningkat. Anda akan menghasilkan lebih banyak goresan pena dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Makara belajarlah menulis dengan gaya mengalir menyerupai air, mengikuti apa yang kita pikirkan. Tanpa banyak mikir, tanpa banyak kritik goresan pena sendiri. Tak ubahnya menyerupai sedang berbicara, tidak perlu memikirkan dulu kalimatnya supaya tepat dulu gres bicara, uh sungguh niscaya akan memakan banyak waktu terbuah sia-sia. Ucapkan saja atau dalam hal ini, tuliskan saja. Jika ada yang salah tinggal edit dan poles sebelum dipublish. Simple.

Satu lagi tips yang mungkin sanggup membantu teman dalam menulis demi mendukung cara di atas yaitu dengan terlebih dahulu menyetel warna font menjadi sama dengan warna background pada halaman entri, misal dibentuk putih. Sehingga ketika mengetikkan tulsan di keyboard tidak akan terlihat abjad yang muncul, alasannya yaitu tersamarkan sesudah diganti wana abjad dengan warna background. Dengan cara menyerupai ini, anda sanggup dengan mengalir menuliskan apa yang adna pikirkan, tanpa memikirkan akan banyak salahnya. Tulislah mengalir, minimal di 10 menit pertama. Sekali lagi hindari dan jangan tekan tombol backspace atau delete. Jangan biarkan otak kita berhenti terlalu usang dan waktu menjadi tidak efektif alasannya yaitu seringnya kita hapus dan tulis ulang kalimat yang kita ketik.

Barulah nanti bila diarasa sudah beres nulisnya, ubah lagi warna font nya menjadi warna hitam kembali. Dan lihatlah hasilnya, mungkin akan banyak kata yan typo dna kalimat yang kurang lezat dibaca. Tapi tidak apa-apa kan masih sanggup diedit sebelum dipositing.

Minggu, 14 Februari 2016

Bagaimana Membentuk Kebiasaan Dan Kecintaan Menulis? Sudah banyak dijelaskan di banyak artikel dan panduan / ebook wacana tips menulis, sebetulnya "Menulis" yaitu sebuah skill yang harus terus selalu dilatih secara konsisten supaya menghasilkan goresan pena yang berkualitas dan yummy dibaca tentunya.

Idealnya konsisten yang dimaksud yaitu setiap hari. Kaprikornus menulis setiap hari yaitu sebuah pilihan mutlak untuk kita yang gres mencar ilmu menulis dan supaya bisa mempunyai kemampuan menulis yang baik. Dengan menulis setiap hari, maka pikiran dan jari-jari kita akan terlatih untuk bisa menulis secara produktif. Bisa menghasilkan goresan pena dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat.

Namun pada kenyataannya, untuk ukuran seorang penulis atau blogger pemula, menulis setiap hari itu sangatlah susah alias sulit. Bahkan mungkin akan menciptakan kita serasa tersiksa alasannya yaitu dituntut untuk bisa menghasilkan goresan pena setiap harinya. Ya tapi begitulah seharusnya, tidak ada jalan lain. No Pain No Gain kan ya.

Tidak ada yang instan di dunia ini, mie instan pun perlu direbus dulu. Begitupun dengan kemampuan menulis. Tidak mungkin dan sangat tidak mungkin untuk bisa menjadi penulis handal dalam waktu singkat dengan hanya sedikit latihan. Tengok saja mereka, para penulis best seller, pastinya mereka juga berjuang dulu dan membentuk jam terbang yang tinggi di awal dalam membentuk kemampuan menulisnya.

Pada kebanyakan kasus, alasan seorang penulis pemula mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsistensi menulisnya yaitu tidak adanya inspirasi untuk ditulis / kehabisan ide. Ini juga yang sering saya alami.

Ya saya sendiri menyadari bahwa inspirasi untuk ditulis itu sangat banyak dan tersebar di sekitar kita, tinggal kitanya saja yang harus peka. Tapi tetap saja walau sudah tahu bahwa inspirasi itu banyak, masih suka galau inspirasi mana yang mau diambil untuk kemudian diangkat menjadi sebuah tulisan.

Hingga kesudahannya sayapun menyadari, masalahnya bukan semata-mata dari kehabisan ide, melainkan alasannya yaitu kitanya yang terlalu banyak mikir.

Ya..Kebanyakan Mikir. Konteks istilah tersebut memang dalam banyak hal cenderung bermakna agak kurang baik. Mikirnya banyak tapi aksinya kurang, sehingga tidak produktif. Bukannya menghasilkan, yang ada malah tambah mumet alasannya yaitu mikirnya kebanyakan.

Kaprikornus kini jelas, paham apa yang harus kita pegang untuk bisa menghasilkan goresan pena secara konsisten. Ya betul. JANGAN KEBANYAKAN MIKIR, TULIS SAJA DULU.

Apa yang bisa kita tulis? Banyak. Namun secara garis besar, bisa kita kelompokkan bahan-bahan goresan pena itu ke dalam 4 hal berdasarkan topik. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
Bagaimana Membentuk Kebiasaan Dan Kecintaan Menulis Bagaimana Membentuk Kebiasaan Dan Kecintaan Menulis?
commons.wikimedia.org

1. Menuliskan hal yang Dialami

Ini yaitu topik yang paling simpel untuk ditulis, alasannya yaitu bersumber dari pengalaman langsung pastinya. Kaprikornus kita sudah tahu seluk-beluknya, tinggal bagaimana kita menuangkannya dalam bentuk tulisan. Hal yang dialami tersebut tentunya bisa macam-macam dan aneka macam tergantung pengalaman langsung masing-masing. Kita bisa menuliskan dari mulai pengalaman paling sederhana sampai pengalaman yang cukup kompleks, menyerupai pengalaman liburan ke pantai, pengalaman ketipu dan lain sebagainya.

Jadikan apa yang kita alami sebagai materi bakar kita untuk bisa terus menulis setiap hari. Tidak peduli nantinya ada yang baca atau tidak, atau mungkin dikomentari negatif alasannya yaitu tulisannya jelek. Tidak usah pikirkan itu, alasannya yaitu fokus kita di awal ini hanya untuk melatih membiasakan diri menulis dan menumbuhkan kecintaan terhadapnya. Kaprikornus jangan ragu untuk menuliskan pengalamannya dalam bentuk tulisan.


2. Menuliskan hal yang Disukai

Hal ke dua ini juga menjadi senjata ampuh untuk kita supaya bisa produktif menulis, yaitu dengan menuliskan hal-hal yang kita sukai. Tentu Anda mempunyai kegemaran terhadap sesuatu, kan. Misal Anda suka nonton film, maka bisa coba buat goresan pena berkaitan dengan film yang sudah ditonton. Bisa berupa review ataupun melaksanakan perbandingan atas kejadian yang terjadi di film dengan kehidupan kasatmata kita. Fleksibellah.  Suka Fotografi? Olah raga? Musik? atau yang lainnya. Tuliskanlah.

Ataupun mungkin jikalau Anda suka menulis, maka bisa juga coba mengangkat tema-tema wacana tips-tips menulis. Seperti yang saya lakukan juga di goresan pena artikel ini. Sok" ngasih tips menulis, padahal sebenarnya sedang latihan nulis..hehe. But No Problem, Just Go Ahead. Hajar Bleh.

Tuliskan hal yang kau sukai. Ituh

3. Menuliskan hal yang Dipahami

Ini yaitu senjata ampuh berikutnya yang bisa kau coba untuk membangkitkan inspirasi dan semangat menulis, yakni menulis berdasarkan apa yang kita pahami. Misal kau paham wacana ilmu bahasa Asing dan mungkin expert di sana, bisa coba buat goresan pena wacana tips-tips menguasai bahasa Asing.

Tentunya di sini bukan semata-mata menulis, tapi dengan menuliskan apa yang dipahami untuk dibagikan ke banyak orang- maka pastinya aneka macam benefit yang bisa didapat. Ilmu yang kita punya bisa bermanfaat bagi orang lain, dan merupakan ladang pahala juga, bahkan walau kita sudah tidak lagi hidup di dunia ini.

Kaprikornus jangan ragu untuk menyebarkan ilmu yang kita punya. Berbagi tidak akan menciptakan kita kehilangan apa yang kita punya, khususnya ilmu.

4. Menuliskan hal yang Diminati Pembaca

Dan yang ke empat ini bisa dibilang merupakan yang paling sulit untuk dijadikan tulisan, dibandingkan dengan ketiga hal yang disebutkan di atas. Menuliskan hal yang diminati tentunya tidak semudah menuliskan pengalaman langsung ataupun menuliskan hobi dan kegemaran. Karena pastinya diharapkan riset dari kita langsung untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pembaca dan kemana tulisannya akan kita targetkan. Menulis goresan pena jenis ini memerlukan waktu yang lebih usang dan menguras pikiran lebih dalam tentunya.
==================================
**************************************


Oke, itu tadi keempat hal yang bisa kau jadikan materi dalam menciptakan goresan pena dalam rangka membiasakan diri menulis.

Tujuan kita di awal yaitu untuk membiasakan dulu menulis, artinya kita dituntut untuk menulis dalam jumlah banyak di sini. Maka dari itu pilihlah topik yang paling simpel terlebih dahulu. Atau jikalau merujuk pada keempat hal di atas, maka perbanyaklah dulu menulis wacana pengalaman dan hal yang disukai. Dengan begitu kita bakal dengan simpel menghasilkan goresan pena atau artikel setiap harinya.

Pada kebanyakan kasus juga, hal yang menciptakan para penulis / blogger pemula sulit untuk menulis dengan produktif yaitu - mereka terlalu berfokus pada materi goresan pena yang sulit atau dalam hal ini goresan pena yang diminati pembaca. Sehingga simpel tumbang alasannya yaitu kehabisan materi atau kesulitan dalam mengembangkan materi tersebut.

Nah jadi begitulah. Sebagai penulis / blogger pemula, yang penting itu perbanyak dulu jam terbang menulis. Caranya sudah jelas, yakni menulislah dalam jumlah banyak, sebanyak yang kau bisa tulis. Telurkan sebanyak mungkin goresan pena dengan menulis setiap hari. Dan rekomendasinya untuk mencapai hal tersebut, tulislah dulu hal-hal yang berdasarkan kau simpel untuk menuliskannya. Sehingga dengan begitu, inspirasi akan terus-menerus muncul tanpa bisa dibendung. Dan sekali lagi, JANGAN KEBANYAKAN MIKIR, oke!!

Jika hal tersebut benar-benar dilakukan, pasti kebiasaan menulis akan terbentuk dan rasa cinta terhadapnya pun akan muncul. Sehingga kita akan mencicipi ada yang kurang jikalau tidak menulis dalam sehari. Dari yang awalnya tersiksa untuk menulis, menjadi jatuh cinta. Bahkan justru menjadi tersiksa jikalau harus meinggalkannya.

Baik, mungkin dicukupkan sekian goresan pena cara membentuk kebiasaan dan kecintaan menulis ini. Semoga bisa bermanfaat bagi teman pembaca sekalian. Bila ada yang punya tips lain seputar menulis, saya tunggu komentarnya di bawah ya. Sekian dan terima kasih.

Sabtu, 13 Februari 2016

Halo teman pembaca sekalian, apa kabarnya? Mudah-mudahan tetap sehat dan senang ya :). Di artikel kali ini saya ingin menyebarkan sedikit pengalaman sesudah kemarin-kemarin agak stuck alias buntu Ide dalam menulis artikel :) Sehingga dalam beberapa hari, saya lewatkan tanpa satupun postingan terpublish. Ingin sekali menulis tapi otak serasa butek ibarat kehilangan ide.

Di sela-sela kebuntuan tersebut, saya mulai berkelana ke blog-blog orang lain dengan tujuan untuk mencari ide dan tips-tips yang ampuh untuk membangunkan ide yang ibarat terkubur jauh di dalam kepala ini. Dan sesudah saya lihat-lihat / amati, ternyata bukan saya seorang saja yang mengalami kebuntuan ibarat itu, rupanya hampir setiap blogger pernah mengalaminya. Katanya buat seorang penulis / blogger pemula, situasi stuck itu masuk akal saja, justru bagus. Karena setidaknya dengan merasa buntu, kita ditantang untuk sanggup mencari solusi biar sanggup keluar dari situasi tersebut. Jika kita berhasil melewatinya, berarti kita telah setingkat naik kelas. Dan belakangan, saya juga menemukan makna tersembunyi dari kata STUCK tersebut, yaitu "Serahkan Tuhan Untuk Ciptakan Keajaiban" hehe.. Makara banyak-banyak berdoa juga sama Tuhan, minta dibukakan pintu pandangan gres selebar-lebarnya :)

Dan sesudah mencari-cari tips kesana-kemari, hasilnya saya terjerumuskan sama si Mbah Google pada sebuah halaman download ebook ihwal tips menulis. Seperti ada pencerhan di sana. Terlihat Ebooknya sangat manis dan menarik, walaupun saya belum membacanya..hehe. Mungkin alasannya yaitu efek judulnya juga kali ya yang out of the box.

Apakah judul Ebooknya? Oke ini dia. Ada dua Ebook, ditulis oleh dua orang penulis yang sudah tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya dalam bidang kepenulisan, yaitu:
1. Productive Writing oleh Mas Arry Rahmawan (arryrahmawan.net)
2. Quantum Writing oleh Mas Rezky Firmansyah. (rezkyfirmansyah.com)

Dan sesudah saya baca, kedua ebook di atas memang ternyata isinya daging semua, gurih dan ngena banget. Saya jadi banyak mencar ilmu dari situ, sampai menciptakan saya jadi tergerak juga untuk turut membagikannya lewat postingan sederhana ini. Ada beberapa bab di dalamnya yang juga telah sedikitnya menyadarkan saya bahwa menulis itu jangan banyak mikir dulu. Jangan asal men-judge dulu goresan pena kita nantinya akan buruk dan niscaya tidak ada yang baca. Jangan mikir begitu. Tulis saja dulu. Contohnya goresan pena ini yang juga dibentuk tanpa banyak mikir. :D

Dalam kepenulisan, berlaku aturan "Kuantitas Berbanding Lurus terhadap Kualitas". Semakin banyak kita menulis, maka goresan pena kita yang awalnya memang jelek, lambat laun akan semakin mengatakan kualitasnya. Intinya, bila kita serius mau mencar ilmu menulis maka ciptakanlah dulu kecintaan terhadap menulis, yaitu dengan cara menulis sebanyak-banyaknya sampai kecintaan itu muncul dengan sendirinya.

Oke pribadi saja. Untuk mendapat Ebook-nya, teman sanggup pribadi menuju ke halaman ini >> http://circle.cerdasmulia.net/free-ebook/. Cukup registrasikan email untuk sanggup mampu Ebooknya. Sedot ebooknya, serap ilmu dagingnya.
Selamat mencar ilmu dan selamat praktek.
Practice Makes Perfect.

Minggu, 31 Januari 2016

Menulis Itu Seperti Membuat Jejak - Halo teman pembaca sekalian, tidak terasa hari ini sempurna hari terakhir di bulan januari 2016. Yang namanya waktu memang cepat sekali berlalu, menyerupai gres kemarin terdengar sayup-sayup gemuruh perayaan tahun baru. Ya begitulah, waktu tetap berputar tanpa dapat dicegah untuk kita hentikan. Tugas kita hanyalah bagaimana dalam mengisi dan memanfaatkan waktu yang kita punya dengan sebaik-baiknya.

Dan dengan berakhirnya bulan ini, maka berakhir pula tantangan yang saya komitmenkan pada diri sendiri di awal bulan, yaitu untuk menulis minimal satu buah posting apa saja setiap hari di blog. Dan selama bulan januari ini yang notabene berjumlah 31 hari, telah terkumpul artikel sebanyak 31+ arsip januari di blog dengan topik yang campur aduk. Secara itung-itungan artikel mungkin terlihat saya berhasil, tapi bahwasanya saya akui sendiri bahwa saya telah gagal melewati tantangan tersebut dengan baik. Karena pada prakteknya ada beberapa hari yang saya lewatkan tanpa ada posting sama sekali. Adapun kenapa artikelnya dapat lebih banyak daripada jumlah harinya alasannya ada beberapa hari yang mana saya posting lebih dari satu.

Tapi terlepas dari berhasil atau gagalnya, dengan berusaha menulis setiap hari di blog itu ternyata memang benar aneka macam manfaatnya. Setidaknya itu yang saya rasakan. Terutama dalam membentuk kebiasaan menulis itu sendiri. Jika kebiasaan telah terbentuk, maka kita tidak akan terbebani lagi untuk melaksanakan hal tersebut. Kita akan menjadikannya sebagai kebutuhan yang mana bila tidak dipenuhi dalam sehari akan menciptakan perasaan tidak enak, menyerupai ada yang kurang.

Dan belum usang ini saya menemukan satu kutipan anggun dan menarik dari Bunda Helvy Tiana Rossa, yang mana kita tahu bahwa ia yakni seorang penulis kenamaan di Indonesia yang telah menghasilkan banyak karya tulisan. Bahkan salah satu novel fenomenalnya yang berjudul Ketika Mas Gagah Pergi, baru-baru ini telah diangkat ke dalam sebuah film layar lebar.

Berikut yakni kutipannya

"Menulis itu menyerupai menciptakan jejak. Setiap kali engkau selesai menciptakan goresan pena baru, maka satu jejak gres telah kamu buat".

Dan saya rasa quote / kutipan Bunda Helvy di atas memang ini benar adanya. Dengan menulis, di blog khususnya, secara tidak eksklusif kita telah menciptakan sebuah jejak atau tanda di hari tersebut. Dan bila diteruskan dan dikonsistenkan, maka jejak-jejak tersebut bukan mustahil akan mengantarkan kita pada sebuah lompatan besar untuk kesuksesan kita  dalam bidang kepenulisan nantinya. 
 tidak terasa hari ini sempurna hari terakhir di bulan januari  Menulis Itu Seperti Membuat Jejak
dari Pixabay.com

Selain itu, pepatah usang menyampaikan bahwa ikatlah ilmu dengan menulis. Menulis konten di blog juga bermanfaat sebagai alat untuk menyimpan ilmu yang kita miliki sekaligus dibagikan ke khalayak ramai di internet. Misalkan Anda telah berhasil menciptakan sebuah project editing desain, kemudian Anda menuliskan kembali langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menciptakan project tersebut ke dalam sebuah posting blog (tutorial) dengan tujuan sebagai pengingat pribadi. Artinya ketika kita lupa langkah-langkahnya, maka kita dapat kembali mengeceknya di postingan pribadi kita di blog. Seperti itu.

Sebagai motivasi diri, teruslah menulis setiap hari apapun yang terjadi. Tidak usah memikirkan dulu apakah tulisannya akan ada yang baca atau tidak. Itu nomor ke sekian. Karena dengan semakin banyaknya konten tulisan, maka pengunjungpun akan tiba dengan sendirinya membaca goresan pena kita.

Jadi, sudahkah Anda menciptakan jejak hari ini? Jika belum, lekas buatlah. Satu pelajaran yang saya tangkap dari beberapa blogger favorit saya, yaitu apa yang kita tulis hari ini tidak harus memperlihatkan keuntungannya hari ini juga. Bisa jadi beberapa bulan atau beberapa tahun kedepan goresan pena yang kita buat hari ini akan memperlihatkan manfaat besar, khususnya bagi kita dan umum bagi para pembaca / pencari isu di internet.

Sekian saja artikel ringan ini. Terima kasih bagi yang sudah baca. Semoga bermanfaat.

Selasa, 26 Januari 2016

Tidak Kunjung Mendapat Ide Menulis? Coba Cara Ini - Menulis artikel di blog setiap hari ialah sebuah pekerjaan yang tidak sanggup dibilang mudah, khususnya untuk seorang blogger pemula. Selain mungkin sebab masih susah dalam mengatur dan menyisihkan waktu untuk blogging, juga yang paling sering banyak dialami ialah tidak adanya ide untuk ditulis.

Mau nulis tapi serasa buntu, tidak ada ide yang masuk untuk dijadikan materi tulisan. Lalu kita mencoba buka buku atau artikel dari blog lain untuk mencari inspirasi, kali aja ada goresan pena yang cocok untuk kita tulis ulang versi sendiri. Setelah berhasil menemukan idenya, kendala pun kembali datang, bagaimana cara menuliskannya ke dalam sebuah goresan pena / posting di blog berdasarkan versi kita sendiri. Seringnya sebab terlalu ingin sempurna, balasannya kita malah terhambat dalam memulai menciptakan paragraf awal. Terlalu banyak mikir yang menciptakan satu kalimatpun tidak jadi-jadi.

Lalu apa yang harus dilakukan dikala pikiran kita buntu, tidak kunjung mendapat ide menulis artikel di blog? Nah..Inilah yang harus coba kita lakukan.

Paksakan tangan / jari-jari kita untuk menuliskan apa yang sedang dipikirkan. Bahkan kalaupun Anda kini sedang kebingungan mencari ide untuk dijadikan tulisan, maka jadikanlah kebingungan tersebut sebagai ide menciptakan sebuah tulisan.
 Menulis artikel di blog setiap hari ialah sebuah pekerjaan yang tidak sanggup dibilang muda Tidak Kunjung Mendapat Ide Menulis? Coba Cara Ini
Gambar dari pixabay.com

Contohnya di artikel ringan ini. Jujur saja artikel ini saya tulis dikala pikiran sedang bingung-bingungnya. Bingung perihal ide apa yang harus saya angkat dalam sebuah artikel. Karena saking bingungnya, maka terciptalah artikel yang isinya membingungkan ini..hehe.

Ketahuilah, sebetulnya ide menulis itu tidak sanggup selalu tiba dengan sendirinya. Adakalanya ketika pikiran kita buntu menemukan ide tulisan, maka yang harus kita lakukan ialah menjemput ide tersebut. Bagaimana cara menjemput ide menulis sedangkan pikiran sedang resah / buntu? Solusinya ya itu tadi, paksakan menulis apa yang ada dalam pikiran. Jangan biarkan ada dinding yang membatasi jari-jari kita untuk menulis.

Satu hal yang akan menciptakan Anda terkaget adalah, ide goresan pena fresh akan muncul dengan sendirinya seiring kita memaksakan diri untuk menulis. Saya pun merasakannya sendiri.

Makara solusinya dikala Anda merasa buntu untuk menerima ide menulis ialah dengan menjemput ide tersebut. Yaitu dengan menuliskan apa saja yang ada dalam pikiran. Tidak apa kalau goresan pena yang dibentuk terpaksa tersebut kualitasnya kurang memuaskan, atau mungkin nantinya kita khawatir artikelnya tidak ada yang baca. Tenang saja, tidak usah pikirakan itu, yang penting dalam hal ini kita tidak mati gaya dalam menulis dan blog pun tetap sanggup kita update. Dan yang paling utama ialah kita jadi punya ide gres untuk ditulis di artikel selanjutnya.

Begitulah kira-kira yang sanggup Anda coba lakukan dikala tidak kunjung menerima ide menulis artikel di blog. Silahkan dicoba, pasti Anda akan menerima lebih banyak ide gres dan fresh untuk ditulis selanjutnya. Makara jemputlah idenya, jangan dinantikan terus.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Jumat, 15 Januari 2016

Bismillahirahmanirrahiim, di artikel ini saya ingin sedikit membuatkan tips menulis yang sekaligus juga sedang saya praktekkan di goresan pena ini. Setelah di artikel lain kemarin saya membahas wacana tips jangan menulis sambil mengedit, tips yang satu ini yaitu taklukkan 10 menit pertama kau ketika menulis.

Untuk kebanyakan orang termasuk saya, kepingan tersulit ketika hendak menciptakan sebuah goresan pena yaitu pada kepingan permulaan. Bagaimana kita memulai sebuah paragraf awal dari sebuah pandangan gres goresan pena kadang menjadi kendala bagi seorang penulis / blogger pemula. Serasa sulit sekali untuk memulai, tetapi sesudah kita paksakan untuk dapat menulis kalimat-kalimat awal, biasanya kesananya akan gampang.
dari pixabay.com

Inilah sebab kita harus dapat menaklukkan 10 menit pertama ketika hendak menciptakan tulisan. Artinya dalam 10 menit pertama, kita harus dapat menuliskan apa yang ada dalam pikiran tanpa memikirkan akan mirip apakah hasil goresan pena kita akhirnya. Tidak perlu dulu memikirkan apakah pemilihan katanya benar atau tidak, tanda bacanya benar atau tidak, yang penting mengalir saja. Kaprikornus dalam 10 menit tersebut dapat kita umpamakan layaknya start sebuah lomba lari. Saat start dimulai, yang perlu kita lakukan hanya berlari dan berlari. Biasanya di awal akan terasa berat, namun sesudah dijalani dan suhu badan sudah mulai memanas, maka kita dapat berlari dengan kencangnya tanpa terhambat. Artinya dalam menulis juga harus mirip itu. Menulislah mirip orang sedang berlari. Taklukkan 10 menit pertama kau dalam menulis.

Adapun caranya adalah, ketika sudah siap dengan keyboard dan berada di halaman posting, lihat jam berapa dan di menit ke berapa sekarang. Dan pastikan 10 menit dari jam tersebut kita harus terus menulis tanpa henti. Ada yang salah? terus saja, nanti dapat diedit. Jangan melihat jam tersebut, fokus hanya pada apa yang mau kita tulis. Taklukkanlah 10 menit tersebut, keluarkan semua pandangan gres yang ada dalam pikiran. Jangan biarkan sesuatu hal apapun menghalangi jari-jari kita untuk mengetikkan apa yang kita pikirkan. Setelah 10 menit, lihatlah telah berapa banyak kalimat yang kau hasilkan. Pastinya bukan hanya satu atau dua, minimal 3 hingga 4 paragraf standar sudah dapat kau hasilkan dalam waktu 10 menit tersebut, mirip goresan pena saya di posting ini.

Oke, waktu 10 menit saya nampaknya juga sudah habis bahkan sudah lebih 4 menit rupanya. Dan tidak terasa 4 paragraf telah berhasil saya tuliskan di atas :) Sangat efektif, bukan. Dalam waktu yang sempit pun kita dapat menghasilkan goresan pena yang tidak mengecewakan dan cukup untuk standar ukuran artikel blog. Ya untuk keperluan artikel blog, tulisannya juga tidak perlu panjang-panjang. 3-5 paragraf cukup yang penting pesan yang hendak disampaikan dapat mengena dan dipahami pembaca.

Setelah berhasil menaklukkan 10 menit pertama menulis tanpa henti, kau dapat terus menulis untuk menyempurnakan dan melengkapi goresan pena yang sudah kau hasilkan tersebut. Jika dirasa sudah cukup, setelahnya kita tinggal edit dan perbaiki kalau-kalau ada kesalahan atau pemilihan kata yang kurang sempurna yang kita tuliskan di 10 menit awal tadi. Bisa juga tambahkan gambar yang relevan sesuai dengan isi artikel, kemudian publish.

Oke, itulah satu lagi tips dalam menulis, yaitu taklukkan 10 menit pertama kau ketika menulis. Menulislah mirip sedang mengayuh sepeda. 10 menit tersebut menyerupai ketika kita mengayuh sepeda. Di awal mungkin akan terasa berat atau mungkin terseok-seok. Namun sesudah berhasil terkayuh, maka sepedanya juga akan berjalan dan kita kendalikan dengan lancar.

Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang juga sedang berguru menulis mirip saya ini. Terima kasih.
Salam blogger

Selasa, 12 Januari 2016

Siapa sih yang tidak kenal Joko Anwar, seorang sutradara kondang yang sudah malang melintang di kancah perfilman Indonesia. Bahkan tidak sedikit karya filmnya juga berhasil menembus dan diterima dengan baik di pasar Internasional, ibarat salah satu referensi terbarunya ialah film "The Copy Of My Mind" yang juga diikutsertakan dalam ajang bazar film Internasional di Venice, Italia dan diterima dengan sangat luar biasa oleh khalayak internasional.

Laki-laki kelahiran Medan 3 Januari 1976 ini juga sudah banyak mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional atas hasil karya-karya film dan goresan pena skenarionya. Bahkan oleh sebuah majalah film terkemuka di Inggris, dia pernah juga dijuluki sebagai salah satu sutradara Asia tercerdas yang pernah ada. Pujian tersebut diberikan terkait atas hasil karya filmnya yang berjudul "Kala" (2007) yang digadang-gadang merupakan film noir (menggambarkan gaya film Hollywood yang berisi drama-drama kriminal) pertama di Indnesia.

 seorang sutradara kondang yang sudah malang melintang di kancah perfilman Indonesia Belajar Dari Kebiasaan Joko Anwar : Menulis 5 Halaman Skenario Setiap Pagi
dari commons.wikimedia.org
Oke, di sini saya tidak akan bercerita lebih banyak perihal biografi pak Joko Anwar ini, alasannya ialah teman sanggup cari dan membacanya secara lengkap eksklusif di wikipedia. :). Namun melalui artikel ringan ini, saya ingin sedikit membuatkan tips dari Joko Anwar khususnya dalam menulis.

Joko Anwar yang selain kita tahu sebagai sutradara handal, juga merupakan penulis skenario film yang tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya. Beliau mempunyai kebiasaan faktual yang selalu ia lakukan setiap pagi secara konsisten, yaitu selalu menulis minimal 5 halaman skenario setiap pagi. Karena prinsipnya ialah segala sesuatu pekerjaan yang berat, jikalau kita mencicil mengerjakannya secara konsisten maka lambat laun kerjaan tersebut akan simpulan juga. Ya..yang namanya skenario film itu niscaya panjang sekali jikalau sudah benar-benar simpulan ditulis.  Dan dengan mencicil menulisnya secara konsisten setiap pagi minimal 5 halaman ialah upaya dia untuk sanggup menghasilkan dan menuntaskan sebuah skenario film yang bukan mustahil juga akan menghasilkan dongeng film yang lebih berkelas dari sebelumnya.

Dan kenapa dilakukan setiap pagi hari alasannya ialah pastinya kita tahu itu ialah waktu yang paling sempurna untuk menemukan ilham menulis, alasannya ialah lagi seger-segernya. :) Seperti goresan pena ringan ini yang juga saya buat di pagi hari dan terinspirasi dari tayangan Indonesia Morning Show - NET ketika menayangkan sosok Joko Anwar di segmen Inspirasi Pagi. Nah, benar toh, berarti ilham itu sanggup tiba dari mana saja, dari yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan.

Intinya sebuah kebiasaan baik jikalau dilakukan secara konsisten terus menerus niscaya akan membuahkan hasil / manfaat yang sangat besar. Layaknya Joko Anwar yang membiasakan menulis minimal 5 halaman, dan itu ia lakukan setiap pagi.

Adapun jikalau kita hanya sebagai penulis blog, itu juga tidak jauh beda. Dan sudah seharusnya seorang blogger juga melatih diri untuk sanggup melakukan  kebiasaan menulis artikel setiap harinya, walaupun banyak tips-tips blogging di luar sana yang bilang bahwa tidak perlulah update artikel setiap hari, sanggup seminggu atau sebulan sekali yang penting artikelnya berkualitas, kuantitas mah nomor dua. Ya.. itu memang betul. Tapi jikalau kita benar-benar serius manjadi blogger, maka kita membutuhkan keduanya, kuantitas dan juga kualitas. Justru kedua hal tersebut berjalan berdampingan kalau berdasarkan saya. Semakin rajin/konsisten kita dalam menulis, semakin banyak artkel yang dihasilkan, maka akan semakin anggun juga kualitas dari goresan pena kita.

Wih.. gaya saya di atas udah kayak master aja ya.. :D Bukan kok, saya bukan master, mastah, mastin atau apalah itu. Saya hanya menulis untuk membuatkan dan dijadikan pula sebagai motivasi diri untuk sanggup melaksanakan apa yang telah ditulis. Dan pula sedang mempraktekkan untuk sanggup menulis di blog setiap hari, minimal satu posting. Syukur-syukur postinganya banyak dibaca dan sanggup bermanfaat bagi teman sekalian. Amiin.

Baik, sekian saja artikel ringan ini perihal bagaimana kita sanggup berguru dari sosok sukses Joko Anwar  untuk sanggup konsisten juga menulis setiap hari. Semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih. Salam. :)

Bagaimana Menjaring Ide Menulis Artikel di Blog - Halo teman pembaca sekalian, di artikel kali ini saya ingin sedikit membuatkan ihwal bagaimana caranya menjaring wangsit menulis artikel di blog. Banyak orang beralasan untuk tidak menulis / sedang buntu menulis, salah satunya ialah alasannya ialah tidak adanya ide, "apa yang mau ditulis? gak ada ide". Biasanya ajaran tersebut muncul bukan alasannya ialah memang murni tidak ada wangsit dalam pikiran kita, melainkan kita suka lebih terfokus hanya pada satu materi goresan pena yang sifatnya sulit / berat, yang untuk menuliskannya dibutuhkan waktu dan energi ekstra, menyerupai artikel "Tutorial menciptakan website toko online dari nol hingga jadi", dll

Padahal menulis artikel di blog tidak harus berat-berat (bobot artikelnya). Kita juga sanggup menuliskan artikel yang ringan saja yang berdasarkan kita simpel untuk menuliskannya. Yang penting blognya jadi selalu update. Atau sanggup juga kita siasati, supaya kesan blognya tidak terlalu ecek-ecek dalam hal isi artikel, sanggup dibikin contoh update artikel. Dengan perkiraan kita menulis 1 artikel dalam 1 hari, maka dalam seminggu kita sanggup coba menulis artikel bobot berat sebanyak 2 post sebagai postingan pilar. Dan 5 sisanya sanggup kita tulis artikel-artikel yang sifanya ringan. Sehingga otak kita tidak terlalu ngebul buat bikin artikel yang berat-berat, juga frekuensi update artikel yang terjaga dengan tulisan-tulisan ringan yang dibentuk setiap hari. Lebih baik update artikel blog ihwal apa saja daripada tidak update sama sekali.
Bagaimana Menjaring Ide Menulis Artikel di Blog  Bagaimana Cara Menjaring Ide Menulis Artikel di Blog
dari flickr.com

Adapun jikalau kita peka terhadap sekeliling, maka akan aneka macam hal-hal yang sanggup kita jadikan wangsit untuk menulis artikel di blog. Bisa kita mulai dengan melihat diri kita sendiri terlebih dahulu. Misal kita punya buku-buku bagus, maka kita sanggup menulis artikel review buku-buku tersebut yang menjelaskan kekurangan dan kelebihannya. Atau kita punya CD Musik Original dari satu grup musik misal, maka kita juga sanggup menuliskan artikel review ihwal itu dilihat dari sudut pandang kita.

Segala hal yang ada di sekeliling kita ialah sebuah kumpulan wangsit yang jikalau dikembangkan akan menghasilkan puluhan, ratusan bahkan ribuan artikel. Kita juga sanggup menciptakan artikel pengertian/definisi atau sejarah dari satu objek. Misal definisi kipas angin, sejarah kipas angin, definisi dispenser, sejarah inovasi dispenser, sejarah inovasi televisi, sejarah inovasi keyboard, dan lain-lain.

Terus bahannya tulisnnya kita sanggup dari mana?? Ya dari mana lagi, yang paling simpel kita sanggup browsing di Google ihwal apa yang mau kita jadikan materi tulisan. Misal kita mencari ihwal sejarah kipas angin, maka niscaya akan banyak juga artikel yang telah membahas hal tersebut. Yang perlu kita lakukan ialah membacanya dan memahaminya. Lalu sehabis kita paham, kita tuliskan ulang dengan versi bahasa dan goresan pena kita sendiri tanpa copas. Atau jikalau kita telah mempunyai pengetahuan mumpuni ihwal satu hal, maka sanggup saja pribadi menuliskannya tanpa harus terlebih dahulu mencari bahan-bahan atau referensi.  "Yah.. Lama dong?!"  Ya..iya pastinya membutuhkan waktu, tidak ada yang instan. Mi instan pun perlu direbus dulu sebelum sanggup disantap. betul apa betul??

Intinya Nikmati saja prosesnya. Pasti akan ada manfaat dari suatu hal yang dilakukan dengan perjuangan. Tulisan yang telah kita buat dan kita publish tidak harus pribadi menawarkan keuntungannya sekarang, mungkin beberapa bulan atau tahun kedepan akan terasa manfaatnya, yang mana mungkin artikel kita tersebut justru yang menyumbang banyak trafik ke blog kita. 

Baik, mungkin itulah sedikit tips bagaimana menjaring wangsit menulis artikel di blog. Intinya wangsit menulis itu tidak akan pernah habis. Tugas kita bukan hanya menunggu wangsit itu datang, tapi jemputlah wangsit tersebut. Lalu segera tuliskan.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Senin, 11 Januari 2016

Jangan Menulis Sambil Mengedit - Mungkin ini ialah salah satu tips menulis yang sudah sering didengar dan juga berdasarkan saya memang benar adanya. Kenapa kita jangan menulis sambil mengedit goresan pena yang sedang kita tulis tersebut. Oke, di artikel ini akan coba saya uraikan apa alasannya berdasarkan pengalaman sendiri.

Menulis ialah suatu acara yang harus disertai fokus dalam menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Maka dari itu untuk membentuk sebuah fokus ketika menulis, kita harus memisahkan antara acara menulis itu sendiri dan acara mengedit. Karena inti dari acara menulis ialah berpikir kemudian tuliskan, itu saja. Untuk dilema editing itu urusan belakangan. Lebih gampangnya begitu lah.
Mungkin ini ialah salah satu tips menulis yang sudah sering didengar dan juga berdasarkan say Tips Menulis : Jangan Menulis Sambil Mengedit
dari Google Image - CC License

Namun pada kebanyakan orang (termasuk saya di dalamnya) seringkali malah mencampuradukkan antara menulis dan mengedit goresan pena itu sendiri. Memang tidak ada yang salah ketika kita menulis sambil mengedit goresan pena kita, sembari dipercantik. Tapi niscaya itu akan lebih menguras waktu ketimbang jikalau kita mengeditnya nanti saja sehabis kita beres menulis. Selain itu, menyerupai disebutkan tadi bahwa menulis itu butuh fokus pikiran untuk menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Dan jikalau kita menulis sembari mengedit, maka dapat saja fokus kita untuk menuliskan inspirasi yang sudah muncul di otak akan dengan gampangnya menghilang begitu saja. Karena pikiran kita secara pribadi akan terbagi dua, antara menulis dan mengeditnya.

Contoh masalah yang sering saya alami, yaitu ketika hendak mencoba menulis sebuah paragraf awal untuk sebuah inspirasi tulisan. Saya suka lebih terfokus pada bagaimana caranya untuk menghasilkan kalimat-kalimat yang manis dan tepat untuk dijadikan sebagai pengantar/pembukaan. Namun seringkali itu malah jadi boomerang yang menciptakan saya tidak dapat menghasilkan banyak goresan pena dalam waktu singkat. Ketika berhasil menulis 2 atau 3 kalimat awal, kemudian dibaca ulang, ada yang kurang mengena, kemudian dihapus, tulis ulang, kurang mengena lagi, hapus lagi, mau lanjut nulis, malah galau alhasil mau nulis gimana. Akhirnya satu paragraf pun tidak jadi-jadi, frustasi, kemudian tidur..he.

Itulah maksudnya bahwa menulis itu harus berprinsip "pikirkan kemudian tuliskan" sesimpel itu. Biarkanlah jari-jari kita dengan luwes menejemahkan apa yang kita pikirkan untuk menjadi sebuah tulisan. Fokus hanya pada bagaimana kita menghasilkan goresan pena dari apa yang kita pikirkan. Ibarat kita sedang berbicara / ngobrol yang niscaya tanpa teks, kita dapat dengan lancar mengungkapkan apa yang kita pikirakan ke dalam bentuk perkataan. Begitupun juga dengan menulis, anggap saja kita sedang ngobrol dengan diary. Ketika ngobrol tersebut tentu kita tidak perlu dulu memperhatikan ketepatan dalam pemilihan kata, tanda baca, atau mungkin menyelidiki adanya kesalahan penulisan, luwes aja. Soal edit dan poles, dapat kita lakukan nanti sehabis menuntaskan tulisannya. Sehingga dengan begitu kita dapat lebih fokus dalam menulis sehingga dapat menghasilkan goresan pena dalam jumlah banyak dalam waktu yang sedikit. Artinya dengan begitu, kita dapat lebih mengefisienkan waktu kita dalam menulis.

Intinya acara menulis dan mengedit/memoles goresan pena ialah acara berbeda yang seharusnya dilakukan terpisah semoga terbentuk fokus dalam keduanya. Kaprikornus ketika menulis, berfokuslah hanya pada acara menulis itu sendiri. Bebaskan jari-jari kita untuk menuliskan apa yang dipikirkan, maka lihatlah sudah berapa banyak goresan pena yang kita hasilkan. Setelah beres kita dapat dengan praktis mengedit atau menambahkan teks suplemen jikalau ada yang dirasa kurang atau menambahkan gambar untuk mempercantik tampilan tulisan.

Nah itulah mungkin salah satu tips menulis yang dapat kita coba dan juga kini sedang saya terapkan beliau artikel ini. Dari paragraf awal di atas, saya hanya menuliskan apa yang dipikirkan tanpa terhambat oleh pikiran harus pribadi mengedit atau merapihkan tulisannya secara bersamaan. Adapun kalau kini terlihat rapih, itu juga alasannya ialah hasil poles dan edit setelahnya.

Juga sebisa mungkin, saya mengurangi menekan tombol backspace / hapus ketika menulis alasannya ialah ini juga merupakan satu hal yang menghambat fokus kita ketika menulis. Artinya kalau ada kesalahan dalam penulisan atau pun pemilihan kata yang dirasa kurang pas, jangan dulu tekan tombol backspace, lanjutkan saja dulu menulisnya. Maka lihatlah apa yang terjadi..

Selain itu untuk mempertahankan fokus dan mengembangkannya ke tulisan, ketika sedang menulis janganlah sekali-kali membaca ulang apa yang sudah kita tulis, ini juga menghambat fokus kita. Yang perlu kita lakukan hanya menulisalah secara mengalir layaknya kita berbicara dengan sobat di depan kita, dalam hal ini ialah layar postingan. Kegiatan baca ulang dapat kita lakukan nanti sehabis beres nulisnya.

Jadi, pada dasarnya hindarilah menulis sambil mengedit. Lakukan itu secara terpisah untuk melatih fokus dan meningkatkan produktivitas menghasilkan goresan pena / artikel, khususnya untuk blogger pemula yang kadang masih suka keder duluan dalam memulai menulis.

Oke, mungkin dicukupkan sekian artkel ringan perihal tips menulis ini. Semoga dapat bermanfaat buat teman-teman sekalian. Terima kasih. :)

Jumat, 08 Januari 2016

Pada masa sekolah dulu, saya sering melihat bahkan sudah sangat bersahabat dengan goresan pena berupa catatan kaki yang tercetak di buku tulis brand SIDU (gak apa-apa lah ya nyebut merk). Di buku tulis tersebut terdapat beberapa catatan kaki yang tercetak, berbahasa Inggris dan merupakan ungkapan positif yang kerap kali dilupakan oleh banyak orang.

Salah satu goresan pena catatan kaki di buku tersebut yang paling saya ingat yaitu "Don't put off tomorrow what you can do today" yang artinya kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Jangan menunda hingga hari esok untuk melaksanakan pekerjaan yang sanggup kau kerjakan hari ini". Yup.. ini pesan yang berdasarkan saya ngena banget dan harus benar-benar dilakukan, bukan sekadar diucapkan.

Menunda-nunda pekerjaan memang terkesan mengasyikan, terlebih kalau kita merasa masih punya banyak waktu untuk mengerjakannya. Namun sebenarnya, dengan menunda-nunda cuma akan menambah beban kita di lalu hari.

Hampir tidak ada sama sekali laba yang sanggup kita sanggup dengan menunda-nunda pekerjaan. Eh tapi, ada satu sih yang saya tahu, ternyata menunda-nunda pekerjaan juga ada untungnya.

 saya sering melihat bahkan sudah sangat bersahabat dengan goresan pena berupa catatan kaki yang ter Hindari Kebiasaan Menunda-nunda Dalam Menulis
Gambar dari www.pixels.com
Saya pernah dengar dongeng group grup band asal Sukabumi berjulukan Vagetoz, yang mana pada sejarah awal pembentukannya para personel kerap kali menunda-nunda latihan ngeband nya, ditunda besok atau lusa. Nama vagetoz sendiri berasal dari kata bahasa sunda "pageto" yang berarti "hari esok lusa". Nama itu tercetus alasannya kebiasaan para personel yang suka menunda-nunda waktu latihan, "pageto we lah, pageto". Sehingga terbentuk nama grup band Vagetoz yang pada zamannya (sekitar tahun 2007) cukup sukses dan lagu-lagunya sanggup diterima masyarakat, serta banyak juga yang dijadikan soundtrack sinetron kala itu.

Tuh dari menunda-nunda pekerjaanpun ternyata sanggup untung juga..hehe. Tapi bukan itu point-nya sob. Itu cuma soal dukungan nama grup band yang terinspirasi dari kebiasaan menunda-nunda. Selebihnya saya yakin, mereka (vagetoz) juga bekerja keras dan tidak lagi menunda-nunda waktu latihan sebelum mereka jadinya benar-benar sukses.

Di luar dongeng Vagetoz di atas, saya sama sekali belum lagi pernah mendengar laba yang sanggup didapat dengan menunda-nunda pekerjaan. Menunda-nunda hanya akan menciptakan kita semakin merasa malas dan pekerjaan serasa semakin menumpuk, dan waktu kita semakin tidak terpakai secara efisien, alias mubazir waktu. Setidaknya itulah yang juga saya rasakan.

Begitupun juga hal "Menulis", khususnya dalam menulis di blog. Seringkali kita didatangi penyakit kebiasaan menunda-nunda menulis untuk update artikel di blog. Masalah ini yang berdasarkan saya paling sering menjangkiti seorang blogger pemula. Ketika wangsit menulis tiba dan berseliweran di otak, namun kita menunggu waktu yang tepat untuk sanggup menuliskannya ke dalam bentuk artikel. Waktu yang tepat pun pada jadinya tidak kunjung ada, ide tulisanpun dirasanya sudah kedaluwarsa untuk ditulis, sehingga tidak menghasilkan apa-apa. Blog pun kosong tanpa artikel yang fresh dan produktivitas menulispun menurun. Percayalah, ketika yang tepat itu tidak akan pernah datang. Waktu yang paling tepat untuk memulai menulis yaitu ketika ini, tidak pakai nanti-nanti.

Maka dari itu, mulai kini hindarilah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Bukan hanya dalam hal menulis, tapi juga dalam segala hal, bahkan yang terkecil sekalipun menyerupai menunda-nunda bangkit tidur. Ingat, waktu yaitu uang, jangan disia-siakan dan dihabisakn dengan cuma menunda-nunda pekerjaan yang bergotong-royong sanggup dilakukan sekarang. Niscaya hidup kita akan lebih produktif dengan tidak menunda-nunda pekerjaan.

Akhir kata supaya artikel ringan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih. Salam.


Kamis, 07 Januari 2016

Menulislah Dimana Saja - Tahu program Music Everywhere nya Net TV? Ya itu salah satu (baca : satu-satunya) program musik TV favorit saya juga ketika ini. Karena isinya memang benar-benar menyajikan pertunjukkan musik live yang berkualitas. Bukan program musik tapi isinya masak-masak.
Namanya Everywhere, niscaya latar kawasan yang digunakan juga macam-macam setiap minggunya, dapat di museum, di taman, di cafe, di balcon gedung, di dalam angkot (enggak deng). Juga ditunjang dengan penataan sudut pandang kamera dan lighting yang apik sehingga menyuguhkan tontonan berkelas bagi yang menontonnya di TV atau pun langsung. (Lha kenapa ini ngomongin musik).

Bukan maksud apa-apa sih, cuma saya mau menunjukkan sedikit tips menulis yang juga sedang saya jalani sekarang, yaitu writing everywhere alias menulis dimana saja. Kalau pertunjukan musik aja yang membutuhkan banyak peralatan dapat everywhere alias dimana saja. So, kenapa 'Menulis' tidak bisa. Menulis yaitu aktivitas yang jauh lebih mobile dan tentu dapat kita lakukan di mana saja, asal ada laptop. Bahkan gak perlu pakai laptop juga, dapat pakai tablet atau smartphone sekalipun. Seperti goresan pena ini juga saya buat di aplikasi blogger mobile Android, ketika sedang duduk di bangku bus antar kota :)
 program musik TV favorit saya juga ketika ini Tips Menulis : Menulislah Di mana Saja
Gambar lisensi CC dari www.flickr.com
Saya jadi teringat salah satu paragraf goresan pena dalam bukunya mas Indra Permana yang berjudul Resign Sukses. Di paragraf itu (entah di halamam berapa) dia menceritakan proses penulisan bukunya itu juga dikerjakan ketika ia pergi liburan ke luar negeri. Mas Indra menulis bukunya di mana saja. Di tempat-tempat yang ia kunjungi ketika wisata, selalu disempatkannya untuk menulis bukunya yang kini telah jadi best seller itu.

Bahkan ketika naik sepeda pun, beluau menulis. Lha kok bisa, naik sepeda sambil nulis?? Bisa saja, caranya yaitu dengan mengucapkan kalimat demi kalimat yang hendak dijadikan goresan pena kemudian direkamnya memakai gadget. Untuk kemudian dapat ditransfer ke dalam bentuk goresan pena nantinya. Hal itu cukup efektif tampaknya (walau saya sendiri belum pernah mencobanya) sebab dapat saja ketika bersepeda itu wangsit ide goresan pena akan muncul melimpah kemudian supaya tidak kabur, kita dapat ikat dengan cara merekamnya. Kan sayang wangsit manis kalau dibiarin kabur :)

Makara menulislah dimana saja, selagi memungkinkan. Manfaatkan gadget yang kita punya untuk menulis, khusunya menulis artikel di blog menyerupai ini untuk tetap dapat update artikel. Sehingga 'tidak sedang depan laptop/komputet' bukan lagi alasan untuk tidak menulis.

Memang kesannya niscaya akan kurang maksimal, terlebih kalau kita memakai gadget mobile menyerupai android, yang notabene cuma memakai dua jempol untuk mengetikkan tulisan, dapat saja ada/banyak typo kesalahan dalam penulisan ditambah imbas jempol keriting..hehe. Selain itu fitur mobile juga sangat terbatas, menyerupai tidak leluasa mengupload gambar untuk dimasukkan ke artikel, menunjukkan link, mengedit URL artikel dan yang lainnya. Tapi lebih baik kan daripada tidak menulis sama sekali. Toh kita masih dapat edit tulisannya walau sudah dupublish - nanti sesudah siap dengan waktu luang dan peralatan yang lebih mendukung untuk menulis normal.

Tips menulis dimana saja ini dapat sangat efektif untuk meningkatkan frekuensi update artikel di blog kita. Selain itu waktu kita juga akan lebih terpakai secara efektif dan efisien. Ingat, time is money, jangan disia-siakan. Selagi ada waktu untuk menulis, sempatkanlah menulis tanpa tapi tanpa nanti.

Semoga goresan pena ringan ini bermanfaat. Sekian, terima kasih.
Salam